2014-11-16 - Archieve

Under the hood articles from the past.

Senin, 17 November 2014

Nurdin Abdullah, Ingin Tuntaskan Pembangunan Bantaeng

Prof Nurdin Abdullah bersama dengan Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia Suwadi Idris Amir
Prof Nurdin Abdullah bersama dengan Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia Suwadi Idris Amir
BANTAENG,–Penetepan menteri dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hingga saat ini masih tarik-ulur, sehingga belum jelas kapan duet Presiden Jokowi-JK menentukan susunan kabinetnya dalam pemerintahan setelah resmi dilantik pada Senin, 20 Oktober 2014 lalu.

Dua figur bupati yang dinilai sukses dalam menakhodai pemerintahan dan pembangunan di daerahnya masuk dalam nominasi untuk menduduki posisi menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK yakni Bupati Bantaeng Sulawesi Selatan, Prof Dr H Nurdin Abdullah dan Bupati Banjar Kalsel, Sultan Khairul Saleh.
Selain itu juga disebut-sebut Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini serta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berpeluang masuk kabinet Pemerintahan Jokowi-KJ.
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dalam wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi Media Olnine MayZona.com, Syarifuddin May, mengucapkan syukur namanya disebut-sebut masuk nominasi dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK.

Namun dibalik ucapan syukur itu, Nurdin Abdullah yang berlatarbelakang disiplin ilmu pertanian dinominasikan akan menduduki posisi Menteri Pertanian menyatakan, bahwa ia masih ingin menuntaskan pembangunan di Kabupaten Bantaeng untuk jabatan periode kedua.

Meski telah sukses menjadikan Bantaeng pusat pertumbuhan ekonomi di selatan-selatan Sulsel dalam kurun waktu relatif singkat hanya lima tahun, namun Guru Besar Universitas Hasanuddin itu menuturkan, belum berniat menjadi menteri sebelum pembangunan di Kabupaten Bantaeng tuntas.
“Saya ingin menuntaskan pembangunan di Bantaeng sebelum mengakhiri masa jabatan bupati periode lima tahun kedua, “tandas Nurdin Abdullah dengan santai, menjawab pertanyaan didampingi staf khusus bidang media Syafaruddin ketika ditemui di rumah jabatan bupati, Rabu pagi.

Sebelum wawancara, Bupati Nurdin Abdullah tiba dari Denpasar Bali menghadiri acara pameran internasional, Selasa dini hari (21/10). Dalam pemeran itu Bantaeng menampilkan Brigade Siaga Bencana, salah satu sarana dan fasilitas medis yang cukup canggih yang belum ada di daerah manapun di Indonesia.
Nurdin Abdullah, sehari-hari tampil sangat sederhana tidak sama kebanyakan pimpinan daerah. Di depan Rujab ia menerima tamu yang datang silih berganti pagi itu, hanya terparkir kendaran dinas kijang innova, tidak seperti bupati maupun wali kota lain yang tampil wah…, dengan kendaraan mewah berharga miliaran rupiah.

Selama menakhodai Bantaeng, Nurdin memang bertekad menjadikan Bantaeng pusat pertumbuhan ekonomi dan daerah tujuan wisata utama di Sulsel. Dengan tekad itu, maka Bantaeng kini tumbuh dan berkembang pesat, mengungguli daerah lainnya di Sulsel hanya dalam kurun waktu lima tahun.
Keinginan Nurdin Abdullah itu sudah nyata didepan mata, pertumbuhan ekonomi daerah ini diatas rata-rata nasional dan daerah lain di Indonesai mencapai 8,9 persen, pendapatan perkapita naik tajam dari Rp5 juta pada 2008 menjadi Rp16,2 juta.
Selain itu, sejumlah fasilitas dan infrastruktur tersebar hampir disetiap sudut kota dan kawasan yang tertata apik, bersih dan sejuk menjadikan daerah ini dinilai banyak kalangan salah satu kota yang indah dan bersih di Indonesia.

Nurdin Abdullah yang tampil sederhana dan terus berkarya mendapat apresiasi dan pujian banyak kalangan. Kendati hasil yang ditorehkan selama satu periode kepemimpinannya sudah nyata dan membanggakan, namun ia terus mamacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan untuk menjadikan Bantaeng menjadi destinasi utama Sulsel dengan melibatkan pihak swasta.
Untuk menjadikan Bantaeng sebagai destinasi utama di Sulsel, maka pemerintah setempat membangun sejumlah objek wisata yang dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke daerah itu. Terobosan yang dilakukan bupati Bantaeng diapresiasi kalangan PHRI dan pemerhati pariwisata sebagai kiat diversifikasi obyek wisata di Sulsel, menyusul jenuhnya sektor jasa ini yang lebih mengandalkan wisata budaya Tanatoraja yang hanya dikunjungi banyak wiisatawan saat digelar kegiatan pesta adat “rambu solok” dan Lovely December di punghujung tahun.

Objek wisata yang kini menjadi tujuan utama di Bantaeng antara lain Pantai Seruni, Pantai Marina. Kawasan pesisir pantai yang dulu gersang dan lahan marginal kini disulap menjadi kawasan wisata menjadi primadona untuk meningakatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bantaeng.
Disamping itu, Bantaeng juga punya kawasan agrowisata dengan berbagai tanaman yang tumbuh subur seperti apel, strawbery, manggis, dan sejumlah spesis bunga anggrek serta tanaman lainnya.
 ( Tim Promosi Bagian Perekonomian Seda Bantaeng )
Sebelum mengakhiri masa jabatan lima tahun periode kedua, Nurdin Abdullah akan membangunan kawasan wisata bahari terpadu yang menjadi primadona di Sulsel dengan melibatkan dua daerah tetangga memiliki potensi wisata bahari cukup besar, Kabupaten Kepulauan Selayar dan Bulukumba serta membangun kerja sama pariwisata lintas provinsi dengan Bali dan Mataram, sehingga kapal wisata mengangkut wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah itu, juga melanjutkan perjalanan wisata ke Bantaeng menikmati berbagai objek wisata yang cukup menarik seperti wisata pantai, alam, agrowisata, dan budaya berbagai jenis kuliner khas daerah Sulsel.

Utusan Pemerintah Amerika Serikat Kunjungi Bantaeng

 
Bantaeng - Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat Joaquin Monserrate melakukan kunjungan resmi kenegaraan mewakili pemerintahnya di Kab. Bantaeng, Sulawesi Selatan.


Joaquin yang didampingi Brandon Possin, Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Konjen AS yang berkantor di Surabaya, disambut dengan hangat Wakil Bupati Bantaeng Muh. Yasin beserta pejabat Pemkab Bantaeng dan jajaran Polres Bantaeng dan Kodim 1410 Bantaeng, di rumah jabatan Bupati Bantaeng, Rabu pagi (24/9/2014).

"Kehadiran kami di Bantaeng, karena kami tertarik dengan perkembangan pembangunannya yang sering diperbincangkan di berbagai daerah di mana saja saya berada. Bahwa Bantaeng, adalah daerah yang mampu bergerak dan berinovasi sesuai harapan pemerintah pusat," ujar Joaquin.

Joaquin menuturkan bahwa dirinya harus melihat langsung perkembangan pembangunan di Bantaeng, untuk turut berpartipasi dan mewakili pemerintahnya untuk menyokong perkembangan ekonomi dan industri di Bantaeng.

Sementara menurut Wakil Bupati Bantaeng, M Yasin, kunjungan perwakilan pemerintah AS dinilai penting bagi perkembangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Bantaeng.

Yasin menambahkan, kehadiran Konjen Amerika Serikat di Bantaeng dapat menjadi orientasi awal untuk mengawal menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan pengembangan kapasitas lainnya yang bisa berperan banyak nantinya untuk kemaslahatan rakyat.

"Kesempatan ini penting artinya dalam perkembangan Bantaeng nantinya dalam hal pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam berbagai segmen, khususnya industri dan pengembangan SDM melalui kehadiran Balai Latihan Kerja Bantaeng," ujar M Yasin mewakili Bupati Nurdin Abdullah yang sedang melakukan kunjungan di luar daerahnya.( Tim Promosi Bagian Perekonomian Seda Bantaeng )

Bantaeng Anniversary Days - Economic Expo



Peringatan Hari Jadi Bantaeng diawali dengan defile pakaian adat para SKPD linkup Pemerintahan Kabupaten Bantaeng, dan para pimpinan kecamatan serta unsur organisasi masyarakat dan organisasi sosial se Kabupaten Bantaeng, yang dilaksanakan di jalan protokol depan rumah jabatan Bupati Bantaeng, yang dilanjutkan dengan acara puncak Hari Jadi yang dipusatkan di Gedung Kartini Kabupaten Bantaeng, Jumat (7/12).
Menristek dalam sambutannya, memuji perkembangan Kabupaten Bantaeng yang cukup pesat. Menurutnya, seorang pemimpin memang harus menjadi panutan. Bantaeng kata dia, cukup bergeliat dengan sejumlah pemangunan. Itu dapat dilihat dari tertata-nya kota dan majunya ekonomi rakyat.
Sementara Bupati Bantaeng, Prof Dr H Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Bantaeng bisa maju dan berkembang menjadi salah satu kabupaten yang terkemuka di Sulsel dalam bidang agrobisnis, karena didukung banyak pihak, termasuk dukungan dari pemerintah Provinsi Sulsel, investor dan masyarakat di Kabupaten Bantaeng.
Dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Bantaeng ke 758, sejumlah investor akan masuk menanamkan investasinya diberbagi bidang dengan total nilai investasi Rp 2,9 triliun, yang meliputi investasi bidang pertanian, peternakan, industri pertambangan dan pembangkit energi listrik tenaga hidromikro. 
Rencana investasi tersebut akan diwujudkan dalam penandatangan MOU yang dilaksanakan pada peringatan Hari Jadi Bantaeng yang sengaja dilakukan agar semua masyarakat Bantaeng bisa menyaksikan kerja sama tersebut.
Bagian akhir sambutannya, Prof Nurdin Abdullah juga menyingggung kondisi politik di Provinsi Sulsel, yang akan melaksanakan Pemilihan Gubernur 2013 mendatang, menurut Bupat Bantaen, Sulsel yang dipimpin Gubernur dan Wakil Gubernur H Syahrul Yasim Limpo dan Ir H Agus Arifin Nu'mang MS, mengalami banyak kemajuan dan mendapat banyak prestasi, sehingga tidak ada alasan masyarakat di Kabupaten Bantaeng untuk tidak memilih pasangan Syahrul-Agus.
'Kalau ada Gubernur yang sudah berhasil dan berprestasi, mengapa masyarakat Bantaeng harus mencari figur calon gubernur lainnya?," ungkap Prof DR Nurdin Abdullah.
Usai sambutan bupati, dilakukan pemberian pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang dinilai berjasa bagi Kabupaten Bantaeng, yakni kepada manta Gubernur Sulsel, Prof DR HA Amiruddin yang dinilai meletakan pola dasar pembangunan Sulsel yakni, petik, olah, jual yang kini dijadikan konsep pengembangan pembangunan pertanian di Kabupaten Bantaeng dan penghargaan kepada Gubernur Sulsel, DR H Syahrul Yasim Limpo, yang dianggap berjasa atas kemajuan pembangunan di Kabupaten Bantaeng, yang diterima Wakil Gubernur Sulsel.
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Sulsel, Ir H Agus Arifin Nu'mang MS juga menyerahkan bantuan bibit kakao sambung samping sebanyak 25.000 pucuk, bibit kelapa dalam 25.000 pohon, bibit kopi dan cengkeh 1.5000 pucuk, bantuan saprodi pupuk, bantuan bibit rumput laut, bantun bus gratis 3 unit untuk angkutan sekolah gratis di tiga kecamatan yakni kecamatan Ulu Ere, Ere Merasa, dan kecamatan Tompo Bulu.
Selain itu, juga diserahkan bantuan alat mesin pertanian kepada sejumlah petani, mobil Tagana yang diterima oleh Kadis Sosial Kabupaten Bantaeng, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'man dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu daerah yang mengalami perkembangan cukup pesat dan pemerintah Provinsi Sulsel memberikan penghargaan atas keberhasilan yang dicapai daerah Bantaeng.
Menurut Wagub, perhatian terhadap sektor pertanuan dan kesehatan merupakan program utama pemerintah Sulsel yang dianggap berhasil dilaksanakan oleh Kabupaten Bantaeng, sehingga pemerintah Propinsi Sulsel memberikan bantuan bus gratis untuk bisa menunjang pendidikan gratis di tiga kecamatan tersebut.
Berbicara soal Bantaeng, maka semua orang pasti akan mengenal daerah tersebut sebagai derah produsen tanaman pertanian di Sulsel termasuk penghasil rumput lautm apel dan strawberry. Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, sekaligus menutup pameran Bantaeng Ekonomi Expo.

Mantan Menko Perekonomian “Angkat Topi” untuk Bupati Bantaeng

Rabu , 15 Oktober 2014 11:19

Total Pembaca : 436 Views
Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli.
Penulis : Nur Hidayat Said
Editor : Dwiyani Prihatin

FAJARONLINE — Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, memaparkan beberapa pencapaiannya selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bantaeng. Baik dari sisi ekonomi maupun politik.
Bupati penyandang profesor itu pun mendapat pujian setinggi langit dari Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli. “Luar biasa Bupati Bantaeng. Saya banyak belajar, apa yang dilakukan betul-betul besar manfaatnya kepada masyarakat,” ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli memandang, apa yang telah dilakukan Nurdin Abdullah telah membuktikan, bahwa uang bukan segalanya. Itu dibuktikan dengan banyaknya investor yang ingin maupun yang telah masuk ke Kabupaten Bantaeng.
Kedua, dari sisi politik Nurdin Abdullah juga membuktikan sebagai pemimpin yang berkualitas. “Membuktikan bahwa demokrasi itu tidak separah (pemberitaan, red) di koran. Itu kalau pemimpinnya benar-benar baik,” ujarnya.
Nurdin Abdullah memang menjadi Bupati Bantaeng bukan sebagai orang partai, melainkan independen. (yat)
- See more at: http://fajar.co.id/2014/10/15/mantan-menko-perekonomian-angkat-topi-untuk-bupati-bantaeng.html#sthash.l7OiOIPv.dpuf

Mantan Menko Perekonomian “Angkat Topi” untuk Bupati Bantaeng

Rabu , 15 Oktober 2014 11:19

Total Pembaca : 436 Views
Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli.
Penulis : Nur Hidayat Said
Editor : Dwiyani Prihatin

FAJARONLINE — Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, memaparkan beberapa pencapaiannya selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bantaeng. Baik dari sisi ekonomi maupun politik.
Bupati penyandang profesor itu pun mendapat pujian setinggi langit dari Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli. “Luar biasa Bupati Bantaeng. Saya banyak belajar, apa yang dilakukan betul-betul besar manfaatnya kepada masyarakat,” ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli memandang, apa yang telah dilakukan Nurdin Abdullah telah membuktikan, bahwa uang bukan segalanya. Itu dibuktikan dengan banyaknya investor yang ingin maupun yang telah masuk ke Kabupaten Bantaeng.
Kedua, dari sisi politik Nurdin Abdullah juga membuktikan sebagai pemimpin yang berkualitas. “Membuktikan bahwa demokrasi itu tidak separah (pemberitaan, red) di koran. Itu kalau pemimpinnya benar-benar baik,” ujarnya.
Nurdin Abdullah memang menjadi Bupati Bantaeng bukan sebagai orang partai, melainkan independen. (yat)
- See more at: http://fajar.co.id/2014/10/15/mantan-menko-perekonomian-angkat-topi-untuk-bupati-bantaeng.html#sthash.l7OiOIPv.dpuf

Mantan Menko Perekonomian “Angkat Topi” untuk Bupati Bantaeng

Rabu , 15 Oktober 2014 11:19

Total Pembaca : 436 Views
Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli.
Penulis : Nur Hidayat Said
Editor : Dwiyani Prihatin

FAJARONLINE — Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, memaparkan beberapa pencapaiannya selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bantaeng. Baik dari sisi ekonomi maupun politik.
Bupati penyandang profesor itu pun mendapat pujian setinggi langit dari Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli. “Luar biasa Bupati Bantaeng. Saya banyak belajar, apa yang dilakukan betul-betul besar manfaatnya kepada masyarakat,” ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli memandang, apa yang telah dilakukan Nurdin Abdullah telah membuktikan, bahwa uang bukan segalanya. Itu dibuktikan dengan banyaknya investor yang ingin maupun yang telah masuk ke Kabupaten Bantaeng.
Kedua, dari sisi politik Nurdin Abdullah juga membuktikan sebagai pemimpin yang berkualitas. “Membuktikan bahwa demokrasi itu tidak separah (pemberitaan, red) di koran. Itu kalau pemimpinnya benar-benar baik,” ujarnya.
Nurdin Abdullah memang menjadi Bupati Bantaeng bukan sebagai orang partai, melainkan independen. (yat)
- See more at: http://fajar.co.id/2014/10/15/mantan-menko-perekonomian-angkat-topi-untuk-bupati-bantaeng.html#sthash.l7OiOIPv.dpuf

Smelter Raksasa Dibangun di Bantaeng, Mulai Beroperasi 2015


Bantaeng – Tidak lama lagi Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, punya pabrik pengolahan bijih nikel (smelter).
Perusahaan di bawah bendera PT Titan Mineral Utama itu mulai memasuki tahap konstruksi tahun ini. Selanjutnya, tahun depan pabrik tersebut sudah bisa berproduksi. Pabrik pengolahan bijih nikel PT Titan itu dibangun area seluas 150 hektare. Lokasinya berada di Kawasan Industri Bantaeng (Kiba) di daerah Butta Toa, Kecamatan Pa’jukukang.

“Nilai investasinya sebesar Rp6 triliun,” kata Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dalam percakapan di kantornya saat menerima ahli komunikasi Aqua Dwipayana, Warta Ekonomi, dan Metro TV, baru-baru ini.
Selain PT Titan, sedikitnya ada tujuh investor siap berinvestasi membangun smelter di Bantaeng. Investor smelter lainnya antara lain PT Bumi Bakti Sulawesi, PT Cinta Jaya, PT Macrolink Nickel Development, PT Cheng Feng Industri, PT Yinyi Mining Indonesia, dan PT Multi Kilang Pratama.

Pemerintah Kabupaten Banteng menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare untuk lahan pabrik smelter di Kawasan Industri Bantaeng. Seluas 1.000 hektare sudah ada izin lokasinya lokasinya.
Di luar PT Titan Mineral Utama, dua perusahaan lainnya, yakni PT Bhakti Bumi Sulawesi dan PT Cinta Jaya, sudah membebaskan lahan untuk membangun smelter.

Menurut Nurdin yang juga Guru Besar Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, total investasi delapan perusahaan itu mencapai sekira Rp45 triliun. Investasi terbesar digelontorkan perusahaan asal China Yinyi Group melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Mining Investment,dengan nilai Rp23 triliun.
Banyak perusahaan yang tertarik berinvestasi di Bantaeng tidak lepas dari kebijakan revolusioner yang ditempuh bupati lulusan program S2 dan S3 Kyushu University, Jepang itu. Salah satunya ialah dengan memberikan kemudahan perizinan yang bisa diperoleh dalam waktu hitungan jam dan gratis pula. Hal itulah yang membuat sejumlah investor terkaget-kaget karena saat menjajagi investasi serupa di daerah lain proses perizinan cukup berbelit dan si pengusaha itu “dimintai” Rp5 miliar hanya untuk bisa mendapatkan izin.( Tim Promosi Bagian Perekonomian Seda Bantaeng )

Jadi magnet wisatawan & investor, Bantaeng kini disanjung

Jadi magnet wisatawan & investor, Bantaeng kini disanjung
Ilustrasi
 
KEMAJUAN Bantaeng yang sangat cepat tidak lepas dari peran Brigade Siaga Bencana. Brigade ini merupakan pelayan-pelayan kesehatan yang siap menjaga kesehatan warga Bantaeng selama 24 jam penuh. Inilah program Bupati Bantaeng Dr Ir HM Nurdin Abdullah yang berhasil mengangkat nama Bantaeng.

Dalam melayani warga, Brigade ini difasilitasi ambulans yang dilengkapi peralatan lengkap dan dokter yang telah memiliki sertifikasi ATLS dan General Emergency Live Support.

"Warga Bantaeng yang sakit tinggal menelpon ke 113, maka ambulans, dokter yang dilengkapi peralatan kedokteran akan datang ke rumah warga. Ini gratis dan waktu kerjanya 24 jam," kata Nurdin, kepada Sindonews, di Jakarta, Rabu 5 Februari 2014.

Untuk penanggulangan kebakaran, Brigade Siaga Bencana difasilitasi armada pemadam kebakaran, dan armada speed boat untuk wilayah kelautan. Semua fasilitas itu merupakan sumbangan dari Jepang. Dengan begitu, Nurdin tidak perlu menggunakan dana APBD dalam membangun Bantaeng.

Beberapa masalah sudah teratasi. Di bidang ekonomi, Nurdin membangunkan kembali pertanian Bantaeng yang sudah lama lesu menjadi daerah yang menyediakan komoditas berbasis pasar. Semua komoditi unggulan ditanam, mulai dari padi, jagung, dan talas. Di pegunungan, petani menanam aneka buah, sayuran organik, dan bunga hias.

Saat ini, Bantaeng merupakan pengekspor talas terbesar di Jepang. Kebutuhan kentang Jepang selama setahun 360 ribu ton. Jepang memiliki ketergantungan ekspor talas dari Bantaeng, minimal 10 ton sehari. Selebihnya, dijual ke PT Global Seafood Internasional Indonesia.

Kabupaten ini juga terus mengembangkan benih padi, jagung, dan kentang berbasis teknologi. Perlahan namun pasti, investor dan industri mulai berdatangan ke Bantaeng. Kabupaten dengan penduduk yang tadinya melarat, maju perlahan. Masyarakat tradisional di Bantaeng, berangsur menjadi masyarakat modern.

Selain itu, wilayah ini juga mulai merambah ke wilayah wisata. Potensi alam yang dimiliki seperti gunung, air terjun, dan pantai, dari yang tadinya tidak terawat dan suram, seperti disulap menjadi tempat wisata nan indah dengan berbagai fasilitas modern kelas internasional.

Kebudayaan Bantaeng yang cukup kaya dan tua juga dimanfaatkan Nurdin menjadi tempat wisata yang potensial. Sebut saja Balla Lompoa Bantaeng, Masjid Yua Tompong, dan Gua Batu Ejaya. Belum lagi wisata perkebunan apel, strawberry, dan bunga krisan yang kini sangat diminati wisatawan dalam dan luar negeri.

Dengan sejumlah program ekonomi tersebut, kesejahteraan masyarakat Bantaeng mengalami kemajuan pesat. Guna memaksimalkan ekonomi masyarakat desa, Bantaeng mendirikan BUMDes sebagai pengikat lembaga-lembaga ekonomi desa. Dengan ditunjang pelayanan masyarakat yang maksimal, kegiatan itu mampu mendongkrak peran masyarakat dalam pembangunan.

Tercatat, pertumbuhan ekonomi Bantaeng meningkat 8,9 persen. Angka kemiskinan di tahun 2008 yang mencapai sekira 12,12 persen dapat ditekan menjadi 5 persen, pada tahun 2012. Angka pengangguran yang di tahun 2008 sekira 12,09 persen, ditekan menjadi 3,75 persen. Dengan cepat, Bantaeng berada di posisi ke-5 daerah pertumbuhan tercepat. Bravo!

Ekonomi Bantaeng Meningkat

BANTAENG.-Maksimalnya pertumbuhan ekonomi Bantaeng ditunjang sektor pertanian. Selain itu berbagai sektor lainnya juga bergerak signifikan dalam memperkuat perekonomian daerah.Untuk ektor industri pengolahan tumbuh mencapai dua digit dari 6,69 persen pada 2008 menjadi 17,02 persen pada 2013.Demikian pula sektor listrik, gas dan air bersihpertumbuhannya mencapai 29,48 persen (tahun 2008 hanya 3,26%).

 
Realitas itu diungkapkan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2013 di Kantor DPRD, Senin (28/4).
Hadir, Wakil Bupati H Muhammad Yasin,  Muspida dan pimpinan SKPD, Camat, Kepala Desa dan Lurah.Dikemukakannya, sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 2008 hanya 6,57 persen, tumbuh menjadi 16,62 persen. Sementara itu, lembaga keuangan tumbuh hingga mencapai 20,29 persen dari sekitar 8,72 persen pada 2009.

Dampak pertumbuhan ekonomi makro tersebut, pendapatan perkapita masyarakat juga mencapai Rp16,2 juta. Tahun 2008 hanya Rp5 jutaan.Data kemiskinan berdasarkan data sektoral Millenium Development Goal’s (MDGS) di daerah ini mencatat jumlah penduduk miskin dengan pendapatan di bawah garis 1 dolar USD/hari sudah di bawah angka 5 persen ( Tim Promosi Bagian Perekonomian Seda Bantaeng .